Friday, February 09, 2007

Import New Blogger & Google API

Nah ...
Sekarang apa lagi alasan untuk tak upgrade ke New Blogger? :D
Blogku di Wordpress.Com sekarang secara resmi telah mengimport semua posting dan komentar dari blog yang di sini (the very New Blogger I'm using, that is).

Caranya? Mudah sangat.
Dari panel pengaturan blog kita di Wordpress.Com, pilih Manage, lalu Import, dan tentu saja: Blogger... Nah, kita bisa lihat bahwa dia langsung mencari New Blogger kita ke Google :)


Hihi... nah, jadi, New Blogger-ku ini mau diimport nih?
Mmm... boleh deh :D


And just push the magic button: Import (Importer) ... Voila!
Nah, Mas Indra ... jadinya sekarang sudah mau upgrade? :D

Tapiii ... trus ada apa lagi?
Aku sih malah lebih tertarik utak-atik si API.
API yang mana? Huuh, pasti udah pada tahu deh.
Kan ada tuh: Blogger Data API, yang konon memungkinkan kita untuk bisa akses dan update data Blogger kita dalam bentuk GData. Juga ada ClientLogin API dan AuthSub API, kalau mau utak-atik layanan berbasis otentikasi account Google kita untuk ... mmm ... jadi, maunya untuk apa? ;)

Friday, January 26, 2007

Import Blogger

Satu komentar dari Mas Indra KH bagi tulisanku yang sebelum ini telah sukses menggelitikku untuk menulis lagi, di sini. Memang, di postingku itu, aku telah menuliskan dua permasalahan yang kutemukan begitu blog ini ku-upgrade ke versi Beta (oya, sekarang sih dipanggil New Blogger, tanpa Beta), versi terbarunya.

Untuk masalah sesi, hingga kini masih kualami. Tapi, gimana ya, aku juga belum serius sih mengakalinya. Sedangkan untuk masalah yang kedua, import blog di Blogger dari blog WP, beberapa hari yang lalu, begitu selesai upgrade WP blogku ke versi 2.1, iseng kuuji lagi fitur itu. Pada menu pengaturan import sekarang telah lugas tertera bahwa: yang di-support adalah import Old Blogger. In other words: yup, Blogger sudah bisa diimport lagi, tapi hanya untuk yang masih menggunakan account Blogger lama, Old Blogger. Di sana juga dinyatakan eksplisit bahwa importer tak bisa mengimport blog kita di Blogger jika kita telah menggunakan account Google, New Blogger.


Nah, kembali ke komentar mas Indra KH yang menyatakan tak jadi upgrade demi menghindari ketidak-nyamanan ini, aku harus mengakui: memang ini masalah selera. Karena, di posting awalku yang membahas Upgrade Blogger, aku sudah cerita tentang fitur2 baru menarik New Blogger yang tak kita temukan pada Old Blogger.

Jadinya, ya... memang tarik ulur sih. Bagiku, tentu: yang menarik adalah yang memberi keleluasaan untuk utak-atik. Hehe...

Monday, December 04, 2006

Blogger Beta Seterusnya?

Sekitar dua minggu lalu saya pernah posting tentang Blogger beta.

Jadi, jika sudah punya account Google (dan kebanyakan dari kita memang sudah punya, Google gitu loh), maka siap2 saja: godaan untuk migrasi ke Blogger beta jadi terasa berat untuk ditepis. Habis, apa susahnya, otentikasi dengan account lama di Blogger tinggal diganti dengan login menggunakan account dan password kita di Google. Lalu upgrade template, inipun beberapa kali klik juga beres.

Tapi, ada beberapa masalah yang saya alami sejak migrasi ke Blogger beta. Pertama integrasi account, sepertinya belum tertata apik. Pasca otentikasi, sepertinya Blogger dianggap termasuk dalam session yang sama dengan layanan Google lainnya yang juga melewati sesi otentikasi. Walhasil, disconnect dari Blogger mengakibatkan tertendangnya juga kita dari layanan mail.google maupun sesi chat di google talk.

Problem lainnya adalah import tulisan. Dulu saya lancar2 saja meng-import posting2 saya di Blogger ke blog2 saya di iffata.info. Sejak migrasi ke Blogger beta, import blog content itu belum pernah berhasil lagi. Otentikasi baik dengan account Google maupun account classic, sama2 failed.

Ada yang bisa kasih tips dan trick untuk kedua hal ini? Belum punya waktu yang cukup lega nih untuk eksplorasi. Masih perlu fokus mengutak-atik Smarty. Oya, asyik loh, coba deh.

Release Your Brake

Rasa senang dan bangga atas keberhasilan seorang kerabat atau sahabat, kadang begitu sulit untuk diungkap. Begitupun empati atas duka dan kecewa yang mereka rasa. Setidaknya, itu yang terjadi padaku. Aku sering kesulitan mengungkapkan apa yang sungguh2 kurasa. Dan ntah kenapa, semakin peduli pada seseorang, justru semakin berat lidah ini mewakilkan rasa lewat kata. Semacam ada ketakutan, bahwa maknanya bisa memudar dan berganti rupa di setiap partikel udara yang dilewatinya. Lebih sering kupilih mengupayakan saja bisa ada di sisi mereka, atau menitipkan rasa2 itu lewat do'a.

Tapi, sempat juga aku terheran-heran.
Di beberapa kondisi, dengan asupan keberanian yang datang ntah dari mana, aku berhasil juga menendang jauh2 ketakutanku itu. Seperti barusan. Tiba2 saja disapa oleh Maman, akhirnya kutunjukkan juga padanya link tulisanku kemaren, tentang dia. And ... well, I'm truly glad that I did it :)

Di lingkungan keluargaku, mengungkap rasa bukan hal yang biasa.

Waktu SMU, aku pernah berlatih keras agar bisa menyatakan sayang dan rinduku pada ibu dan adik2 lewat jatah menelpon di hari Minggu. Aku mulai belajar dengan menuliskannya di kertas. Dedi, yang ngintip tulisan itu dari balik punggungku, sempat terheran2 dan menanyakannya. Aku ingat, pada percobaan pertama, aku menyatakannya sambil gemetar, jantungku berdegup kencang. Waktu itu, ibu dan adik2ku hanya tertawa2 saja, kikuk. Sekarang, mereka sudah terbiasa, bahkan mulai membalasnya.

Merasa cukup berhasil, aku lalu nekat mencoba pada ayahku. Reaksi beliau, baik waktu yang pertama itu sampai dengan yang terakhir kemaren, masih sama: diam sebentar, lalu mengalihkan pembicaraan. Papa gw banget lah pokoknya :)

Urusan mengungkap rasa, bagiku bisa sama pelik dengan memendamnya. Namun, yang sungguh ingin bisa kulakukan adalah menyatakan itu semua, tanpa menyelipkan tuntutan bagaimana mereka harus meresponnya. Just to let it go. Itu asli tak mudah.

Dulu pernah kutuliskan di 360. Dan kini akan kutuliskan lagi di sini:

Melepaskan tak pernah mudah,
menahan pun, bisa jadi, sama sulitnya.
Namun bukankah ...
kekuatan hati tak diukur dari seberapa teguh aku menahan,
melainkan dari seberapa ikhlas aku melepaskan.

Saturday, December 02, 2006

Man, You Make It!

Aku tak pernah ragu dia akan mampu melakukannya, melompati prestise semu titel dan arogansi ke-ITB-an yang belum tentu dapat direalisasikan oleh para penyandangnya. Aku senang aku tak pernah berhenti percaya bahwa dia akan bisa. Dan kini, temanku itu telah membuktikannya.


ITB bukanlah segala-galanya ...

Tetap sajalah exist dan berikan bukti nyata.
Tentukan sendiri apa "segala-galanya" itu.
Dan jangan jadi bayang-bayang dari siapapun, apapun.
Terima kasih, teman. Lewat kamu, akhirnya aku melihat bukti kalimat Bapak padaku waktu itu.

Go on, my friend, release your brake. The glass wall is already broken through. Dan kuharap, akupun segera mampu lakukan itu.

Thursday, November 30, 2006

Wabah Blog

Menjadi asisten di kuliah Konsep Teknologi yang diajar oleh Bapak menyenangkan juga. Terutama semester ini.

Ada banyak alasan, di antaranya adalah faktor usia. Tidak, saya tak sedang membahas mengenai kerutan2 di wajah. Melainkan tentang Ragil yang juga mulai kuliah tahun ini. Artinya, para peserta kuliah KonTek ini sebaya dengan adik bungsu saya itu. Menyenangkan karena jadi terasa seperti mengawasi adik sendiri.

Alasan kedua adalah blog. Tak seperti semester kemaren, yang tugas2 kuliah para mahasiswa dibuat di buku, semester ini mereka diwajibkan mem-publish tugas di blog. Lega. Saya jadi bisa lepas dari tumpukan tebal buku2, plus tak lagi harus berkerut kening gara2 membacai tulisan keriting.

Tapi, tak hanya itu, menurut saya cara ini sangat baik bagi mereka. Bidang yang mereka pilih terkait erat dengan teknologi. Apalagi judul kuliah wajib ini :) Berkenalan dan mengelola blog sendiri, saya rasa, merupakan langkah awal yang bagus bagi mereka untuk mulai menyelami lautan teknologi. Dan selain blog, mereka juga disuruh ikut milis dan forum kuliah. Artinya harus punya alamat email. Satu pengkondisian lagi. Pengkondisian2 ini seharusnya dapat mendorong para mahasiswa baru yang memasuki ITB dalam kondisi gaptek, seperti saya dulu, agar jangan sampai tertinggal jauh dari teman2nya yang terlanjur techie.

Dan benar saja, di awal semester ini, saya sempat mengirimkan email pada para mahasiswa yang tidak mencantumkan alamat blognya di buku tugas. Responnya beragam. Ada yang mengirimkan suatu@suatu, yang jelas bukan alamat blog. Ada yang balik bertanya: blog itu apa, dan bagaimana agar dia punya alamat blog seperti yang saya minta? Ada juga yang berhasil membuat blog, sayapun berhasil mengaksesnya, tapi kosong, karena ybs. tak tahu bagaimana mengisinya. Lalu ada pula yang alamat emailnya ternyata tidak benar, sekian bounce message pun ada di inbox. Tapi syukurlah, kebanyakan mereka berani bertanya. Tak perlu sungkan atau malu bertanya, ya dek. Worst case: tidak dijawab ;) tapi, takkan disengaja. Saya usahakan selalu menjawab kok, meski kadang telat.

Nah, karena harus memeriksa tugas2, saya tentu jadi sering mengunjungi blog mereka. Beberapa di antara mereka tampak mengkhususkan blog tersebut hanya untuk submit tugas. Tapi beberapa lainnya ada yang juga menuliskan hal2 lain, mulai dari curhat, opini, hingga yang berbau eksplorasi.

Oya, buat adik2 peserta KonTek, jika ingin mengenal blogging lebih jauh, atau ingin meningkatkan skill blogging-mu:
Sabtu-Minggu ini ada acara Blog Fun Day di Sabuga.
Kalau lagi luang, mampir deh ya. Semoga berikut2nya saya jumpai blog2 kalian makin oke punya :)

Blog Fun Day
Sip. Go on, guys :)

[Update 03 Des 2006]

Bagi yang tidak sempat hadir (kabarnya ada acara pengenalan jurusan di waktu yang sama), ulasan mengenai acara tersebut dapat anda baca di blog para pembicara: Ikhlasul Amal, Kuncoro Wastuwibowo, Budi Putra.

Dan seperti judul acaranya, it's indeed fun :)

Sunday, November 26, 2006

Blogger Comes Back

Hey, sudah lama juga aku tak kemari :D

Ceritanya kemaren sedang survey2 template engine, buat kerjaanku. Wordpress di iffata.info masih suka kupreteli. Tapi jenuh juga jika target oprekannya itu2 melulu. Terlebih host iffata.info belakangan suka bertingkah aneh. Mau troubleshoot tak bisa, aksesku terbatas di sana. Dan, ingat 'kan ya: hanya ada cpanel, tak ada akses cangkang favoritku. So, account blogger yang sempat terbengkalai inipun jadi target baru.

Agar bisa segera eksperimen, penuh semangat aku migrasi ke Blogger beta. Blogger beta ini menggunakan account Google (ah, Google lagi, jadi ingat pembicaraan kemaren). Artinya, bagi yang sudah ber-Google-ria dapat langsung login. Sedangkan bagi yang belum terkontaminasi Google (eh, ada?) tetap dipermudah, Blogger dengan manis menyediakan fasilitas: create a new one.

Blogger baru ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa bulan yang lalu, tapi waktu itu aku belum sempat dan belum begitu minat eksplorasi. Ok, sekarang sepertinya para blogger bisa menikmati lagi kembali ke sini. Sudah ada fitur kategori untuk posting kita, cuma di sini disebut "Label". Lalu, ini juga yang lumayan kusuka, ada kontrol terhadap siapa yang dapat berkontribusi ataupun membacai blog kita. Lewat invitation, by mail. Mau kuinvite? :D
Trus ... mau menggabungkan account Blogger yang classic dengan yang beta? Bisa. Jadinya seluruh blog kita bisa diatur tetap di satu dashboard saja.

Blogger beta juga berusaha fleksibel. Bagi yang pura2 awam dan tak mau keriting melihat script, disediakan editor template. Tinggal drag-drop-edit, Widget banget. Sedangkan bagi yang terlanjur keriting dan lebih suka utak-atik script kayak aku, tetap diijinkan memodifikasi serta insert script untuk penyertaan third-party functionality.


Oya, bicara mengenai third party functionality, bangun tidur tadi aku langsung ditawari Rendo berlangganan ke site dia. Kubilang udah, karena emang sudah subscribe feednya jauh2 hari. Ternyata yang dia maksud adalah berlangganan layanan terpadu FeedBlitz.
Yup, kutambahkan deh ke sini.


Jadi, apa yang ditawarkan FeedBlitz?
FeedBlitz ternyata menawarkan monitoring terpadu terhadap kunjungan di sekian blog kita, terhadap publish dan langganan sekian RSS feed, plus konversi feed dan update blog tersebut menjadi email digest untuk dikirim ke inbox kita. Dan, hey, semua monitoring tadi bisa dilakukan anonymously >:)

Oya, selain berjanji akan mengurusi proses subscription, circulation tracking, dan testing, FeedBlitz juga menjanjikan kompatibilitas dengan blogging platform dominan seperti Blogger, Typepad dan FeedBurner. Mmm ... kompatibel juga tidak ya dengan sistem baruku? ;)